Dari vampire kecil yang dicium Brad Pitt di Interview with the Vampire, pemain tenis di Wimbledon, ratu di Marie Antoinette, hingga kekasih hati sang superhero di Spiderman, Kirsten Dunst kembali mencuri perhatian lewat film Melancholia.
Di atas podium penghargaan festival film Cannes ke-64 tahun 2011, wajahnya tak kuasa menahan haru. Meski sudah menjadi aktris sejak masih belia, Kirsten yang berusia 29 tahun tetaplah sama dengan orang kebanyakan. Ada rasa grogi dan hampir tak percaya saat ia diumumkan sebagai peraih penghargaan tertinggi Prix d'interprétation feminine atau Best Actress di Cannes, Prancis, 22 Mei.
"Pekan film yang mengesankan. Ini menjadi malam yang sangat spesial buat saya. Terima kasih pada Cannes yang mengizinkan film yang saya bintangi ikut berkompetisi. Dan juga pada Lars yang telah membuat saya berani dan merasa bebas berakting," ujarnya terbata-bata sembari menggenggam piala.
"Ini adalah penghargaan sekali seumur hidup," imbuh Kirsten dengan mimik tak percaya. Malam itu, aktingnya sebagai Justine di film besutan Lars von Trier, berjudul Melancholia, berhasil menarik perhatian para juri yang terdiri dari Robert De Niro, Jude Law, Uma Thurman, Martina Gusman, Nansun Shi, Linn Ullmann, Olivier Assayas, Mahamat Saleh Haroun, dan Johnnie To.
Kemenangan itu juga menjadi lebih dramatis karena beberapa hari sebelumnya, sutradara Lars mendapat peringatan dari panitia Cannes, dan filmnya dilarang ikut serta berkompetisi. Sebab, dalam konferensi pers, sutradara asal Denmark itu mengaku dirinya Nazi dan mendukung apa yang dilakukan Hitler. Pernyataan itu amat kontroversial di Prancis sehingga dia diberikan persona nan grata.
Tapi, itu adalah kesalahan Lars, bukan Kirsten. Beruntung, para dewan juri Cannes masih melihat bahwa aktris yang sudah bermain film sejak usia 7 tahun itu sangat potensial dan berbakat. Dia sudah habis-habisan memerankan seorang pengantin yang depresi begitu tahu dunia akan kiamat. Sebuah drama yang tak biasa, yang benar-benar menuntut akting yang maksimal.
Rasa kaget Kirsten tentunya juga beralasan. Konon, penghargaan di Cannes lebih bergengsi dibanding Oscar dan Golden Globe. Selama ini, banyak orang yang memandang sebelah mata padanya. Apalagi, di seri ketiga Spiderman tahun 2007, dia dinilai gagal memainkan si rambut merah, Mary Jane Watson.
"Peran sebagai Justine sangat menantang, dan ini kali pertama saya bekerja sama dengan Lars yang sangat sensitif dan benar-benar matang dengan atmosfer film yang ingin dia bangun," tutur mantan bintang cilik ini lugas.
Sebagai catatan, Lars von Trier terkenal dengan reputasinya yang perfeksionis. Dia bahkan selalu menekan aktris yang bermain di filmnya untuk hasil yang maksimal. Termasuk terhadap Nicole Kidman saat main di Dogville, Charlotte Gainsbourg di Antichrist, serta Björk di Dancer In The Dark.
Di samping itu, Kirsten dituntut tampil tanpa busana. Tentang ini, Kirsten berujar bahwa ia sangat selektif dalam melakukan adegan itu. "Yang pasti adegan itu masuk akal, dan saya tidak melakukannya di setiap film yang saya bintangi. Kalaupun saya mau, adegan seperti itu juga benar-benar diambil untuk hal yang benar dan tepat," pungkas pemilik nama lengkap Kirsten Caroline Dunst ini.
Baiklah. Sepertinya usaha Kirsten dan Lars berhasil. Melancholia menjadi perbincangan. Ada yang suka, ada yang benci. Namun, tak ada yang memungkiri bahwa di sini, penonton akan melihat sosok aktris ini kian matang dan jauh berbeda saat dia bermain sebagai vampire, pemain tenis, pemandu sorak, ratu, ataupun kekasih sang superhero yang populer itu. rai/L-3
Di atas podium penghargaan festival film Cannes ke-64 tahun 2011, wajahnya tak kuasa menahan haru. Meski sudah menjadi aktris sejak masih belia, Kirsten yang berusia 29 tahun tetaplah sama dengan orang kebanyakan. Ada rasa grogi dan hampir tak percaya saat ia diumumkan sebagai peraih penghargaan tertinggi Prix d'interprétation feminine atau Best Actress di Cannes, Prancis, 22 Mei.
"Pekan film yang mengesankan. Ini menjadi malam yang sangat spesial buat saya. Terima kasih pada Cannes yang mengizinkan film yang saya bintangi ikut berkompetisi. Dan juga pada Lars yang telah membuat saya berani dan merasa bebas berakting," ujarnya terbata-bata sembari menggenggam piala.
"Ini adalah penghargaan sekali seumur hidup," imbuh Kirsten dengan mimik tak percaya. Malam itu, aktingnya sebagai Justine di film besutan Lars von Trier, berjudul Melancholia, berhasil menarik perhatian para juri yang terdiri dari Robert De Niro, Jude Law, Uma Thurman, Martina Gusman, Nansun Shi, Linn Ullmann, Olivier Assayas, Mahamat Saleh Haroun, dan Johnnie To.
Kemenangan itu juga menjadi lebih dramatis karena beberapa hari sebelumnya, sutradara Lars mendapat peringatan dari panitia Cannes, dan filmnya dilarang ikut serta berkompetisi. Sebab, dalam konferensi pers, sutradara asal Denmark itu mengaku dirinya Nazi dan mendukung apa yang dilakukan Hitler. Pernyataan itu amat kontroversial di Prancis sehingga dia diberikan persona nan grata.
Tapi, itu adalah kesalahan Lars, bukan Kirsten. Beruntung, para dewan juri Cannes masih melihat bahwa aktris yang sudah bermain film sejak usia 7 tahun itu sangat potensial dan berbakat. Dia sudah habis-habisan memerankan seorang pengantin yang depresi begitu tahu dunia akan kiamat. Sebuah drama yang tak biasa, yang benar-benar menuntut akting yang maksimal.
Rasa kaget Kirsten tentunya juga beralasan. Konon, penghargaan di Cannes lebih bergengsi dibanding Oscar dan Golden Globe. Selama ini, banyak orang yang memandang sebelah mata padanya. Apalagi, di seri ketiga Spiderman tahun 2007, dia dinilai gagal memainkan si rambut merah, Mary Jane Watson.
"Peran sebagai Justine sangat menantang, dan ini kali pertama saya bekerja sama dengan Lars yang sangat sensitif dan benar-benar matang dengan atmosfer film yang ingin dia bangun," tutur mantan bintang cilik ini lugas.
Sebagai catatan, Lars von Trier terkenal dengan reputasinya yang perfeksionis. Dia bahkan selalu menekan aktris yang bermain di filmnya untuk hasil yang maksimal. Termasuk terhadap Nicole Kidman saat main di Dogville, Charlotte Gainsbourg di Antichrist, serta Björk di Dancer In The Dark.
Di samping itu, Kirsten dituntut tampil tanpa busana. Tentang ini, Kirsten berujar bahwa ia sangat selektif dalam melakukan adegan itu. "Yang pasti adegan itu masuk akal, dan saya tidak melakukannya di setiap film yang saya bintangi. Kalaupun saya mau, adegan seperti itu juga benar-benar diambil untuk hal yang benar dan tepat," pungkas pemilik nama lengkap Kirsten Caroline Dunst ini.
Baiklah. Sepertinya usaha Kirsten dan Lars berhasil. Melancholia menjadi perbincangan. Ada yang suka, ada yang benci. Namun, tak ada yang memungkiri bahwa di sini, penonton akan melihat sosok aktris ini kian matang dan jauh berbeda saat dia bermain sebagai vampire, pemain tenis, pemandu sorak, ratu, ataupun kekasih sang superhero yang populer itu. rai/L-3
Sumber
Tags
Kirsten Dunst, Kirsten Dunst aktris terbaik film Cannes 2011, Kirsten Dunst biografi, Kirsten Dunst biography, tentang Kirsten Dunst, kirsten dunst cannes 2011, film malancholia.
0 comments: on "Wajah aktris terbaik film Cannes 2011"
Post a Comment