Tuesday, January 11, 2011

Order souvenir banjir rejeki mengalir

Setiap hari, ada saja perayaan digelar. Mulai even ulangtahun, khitanan, pertunangan, pernikahan, peresmian gedung baru, hingga peluncuran sebuah produk. Di setiap even itu, keberadaan souvenir tentu tak pernah ketinggalan sebagai penanda peristiwa bersejarah. Ini menjadi peluang bagi perajin souvenir.

Ada beragam souvenir kini beredar di pasar. Pelaku usahanya pun kian menjamur. Inovasi membuat orang semakin banyak pilihan dalam menentukan souvenir yang diinginkan. Oni Anggraini, salah satu perajin souvenir mengaku, jika persaingan usaha sejenis mulai ketat. Ada ribuan perajin sejenis tersebar di Jatim.

“Namun segmen pasarnya masih sangat terbuka. Tergantung bagaimana kita berinovasi, maka pemesanan akan terus mengalir,” aku wanita yang menjalankan usaha souvenir pernikahan di kawasan Jagir Sidoresmo III/15.
Karena persaingannya terbuka, calon pembeli bisa membandingkan harga dan kualitas. “Tinggal sesuaikan dengan tema pernikahan dan budget yang dimiliki,” kata ibu dua anak yang kini tergabung dalam Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Surabaya ini.

Ada empat hal yang perlu diperhatikan dalam memilih souvenir antara lain, sesuaikan tema, tentukan ukuran, pilih yang fungsional dan sesuaikan jumlah dengan undangan. Misal, kalau temanya tradisional sebaiknya pilih souvenir yang terbuat dari bahan-bahan alam.

Souvenir sebaiknya yang pas digenggaman, pilih pula yang fungsional, artinya agar ketika dibawa pulang tidak sekadar jadi pajangan, misal kipas, handuk, pembuka botol, serta aksesoris yang bisa dipakai.
“Dalam memilih souvenir, budget juga harus dipertimbangkan, selain faktor lain agar cenderamata lebih bermakna,” sambung Ida Mariana, calon mempelai, yang tengah memilih souvenir.

Ida mengaku, budget souvenir dan undangan pernikahan satu paket. “Tamu yang rencana saya undang tidak terlalu banyak cuma 500–600 orang. Budget undangan dan souvenir Rp 12.000 untuk setiap orang. Saya pilih yang simple tapi bernuansa laut karena resepsi akan didominasi warna biru,” jelas wanita 25 tahun ini.

Usulan tema ini, menurutnya, mengikuti tren warga Surabaya yang menyukai tampilan praktis. “Surabaya kota yang panas. Tema laut menjadi pilihan yang tepat. Apalagi maknanya juga pas, laut berarti pengembaraan bahtera,” ujarnya.

Oni menambahkan, sekali order untuk souvenir pernikahan antara 500–700 biji. “Kalau saya fokus di souvenir berbahan monte, kristal dan mutiara imitasi. Ini karena di luar souvenir, saya juga mengerjakan tas dan aksesori berbahan monte dan kristal,” jelasnya.
Souvenir yang kerap dikerjakan antara lain, peniti monte aksesori, gantungan kunci, bros, gelang, tempat tissue dan tas. Untuk furing bahan tas dan tempat tissue, penjahitan kain juga ia kerjakan sendiri dibantu ibu-ibu rumah tangga di kampungnya.

Orderannya kini lancar, setiap minggu arek Suroboyo kelahiran 4 Oktober 1972 ini bisa meraup omzet tak kurang dari Rp 10 juta. “Ini berkah dari Allah, karena sejak rumah saya yang di stren kali Jagir digusur dan suami saya meninggal kena leukemia, saya sempat stres. Tapi karena jasa teman, akhirnya saya bisa seperti ini,” kisah Oni.

Berbekal modal Rp 300.000, ia nekat menjalankan usaha ini. Sempat melihat-lihat di Royal Plaza, kemudian coba diterapkan sendiri. “Setelah gabung di Dekranasda, beberapa bulan kemudian diminta jadi instruktur kerajinan program pemberdayaan gakin (keluarga miskin),” pungkasnya.

Obsesi Jadi Ikon
Karya souvenir cantik juga dihasilkan Indrawati Meilani. Karyanya berbahan clay kini banyak dipesan pembeli tak hanya dari Surabaya, namun juga Jakarta, Bali, Banjarmasin, Manado, Solo dan kota-kota lain.
Wanita 46 tahun ini telah empat tahun bergelut di kerajinan clay. Awalnya, ia hanya mencoba membuat barang dari tepung clay untuk anaknya yang ingin memberi kado pada teman sekolahnya.

Ternyata, itu justru membuatnya ingin totalitas terjun setelah banyak teman-temannya memesan.
Kini, dengan dibantu enam tenaga kerjanya, rata-rata mereka mampu menghasilkan 25-30 piece souvenir clay per orang per hari. Jumlah yang tak sedikit untuk usaha yang pasarnya hanya menggantungkan pesanan untuk even ulang tahun, pernikahan, atau korporat.

“Kuncinya selain kerapian dan keragaman model, kita harus selalu mengikuti tren. Akan ditinggalkan pembeli jika model clay hanya itu-itu saja. Jadi harus diasah terus. Di sinilah kreativitas kita dibutuhkan,” papar ibu 1 putra buah pernikahannya dengan Mohammad Arifudi ini.

Menurutnya, saat ini yang banyak diminati adalah boneka-boneka lucu dan ikon khas daerah. Selain itu, banyak juga permintaan kue-kue berbahan clay untuk contoh atau pajangan.

Meski sarat ide-ide baru, toh Meilani tak mematok harga mahal untuk produk yang dilabeli World Clay ini. Untuk souvenir misalnya, harganya kisaran Rp 5.000-25.000 per piece. Ada banyak model jenis ini, seperti pensil, bros, aksesoris lemari es. Sedang hiasan dinding rata-rata Rp 50.000 per piece.
“Tapi pernah ada pesanan dari Jepang untuk membuat pigura yang di dalamnya berisi boneka-boneka berbusana khas daerah Indonesia. Mereka berani membeli Rp 1,5 juta,” ungkap Meilani.

Tak heran jika karya mengagumkan Meilani menarik banyak pihak. Termasuk Dinas Perindustrian dan Perdagangan Surabaya yang sering mengajaknya mengikuti ajang pameran di sejumlah kota. Beberapa bank juga tertarik mengucuri bantuan kredit untuk mengembangkan usahanya.

“Namun saya belum tertarik untuk kredit di bank. Saya masih percaya dengan yang ada. Kerajinan yang satu ini sangat tergantung tenaga kerja. Kalau pesanan terlalu banyak sementara pekerja terbatas, juga repot. Makanya saya sering menolak ketika dirasa tak mampu produksi,” ulasnya.

Tenaga kerja memang menjadi persoalan. Rata-rata butuh waktu 2 tahun untuk bisa mahir membuat kerajinan clay. Itupun harus memiliki bakat seni. Kalau tidak, hasilnya kurang maksimal. “Belum lagi pekerja yang sudah pintar, ternyata keluar. Harus melatih lagi orang baru,” ujar Meilani.

Ke depan, ia berobsesi menjadikan clay sebagai salah satu ikon Surabaya. Ini tak lepas dari bermunculannya usaha-usaha clay di kota ini, meski skalanya masih kecil-kecil. “Namun yang sudah produksi jumlahnya kurang dari 10 UKM. Tapi secara umum potensinya cukup besar, dan belum banyak ditemui di daerah lain,” imbuhnya. ame/dio

Sumber

Tags
usaha souvenir, bisnis souvenir, usaha kerajinan souvenir, bisnis kerajinan souvenir, souvenir boneka lucu, souvenir kunci, harga souvenir, souvenir berbahan monte, peniti monte aksesori, model souvenir, jenis souvenir, industri souvenir,souvenir pernikahan, souvenir kristal, souvenir mutiara,souvenir imitasi, jenis souvenir, aneka macam souvenir.
Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

0 comments: on "Order souvenir banjir rejeki mengalir"

Post a Comment