Monday, November 8, 2010

Toko Oen : Warung Nostalgia Warga Belanda

Apa yang terlintas di benak Anda saat mendengar label "Toko Oen" ? Bagi Anda yang berada di kota Semarang dan Malang, tentu sudah tidak asing lagi dengan toko es krim langganan turis Belanda sejak 1930 ini.

Ya, Toko Oen di kota Malang namanya bergema di se-antero kota. Tak hanya karena keteguhannya mempertahankan citra diri sebagai "Toko Es Krim Tempoe Doeloe" namun juga karena cita rasa sajian kulinernya yang banyak menuai pujian.

Dalam sejarah kota Malang, Toko Oen juga turut ambil bagian sebagai tempat koordinasi para pemuda dalam membahas agenda-agenda penting yang menyangkut perjuangan bangsa Indonesia saat itu. Termasuk pada Kongres KNIP yang diselengggarakan di Malang, pada 25 Februari 1947. Kongres ini turut dihadiri oleh presiden pertama Ir. Sukarno dan M. Hatta, Toko Oen dipilih sebagai tempat mangkal saat jeda istirahat makan siang.

Atmosfer "tempoe doeloe" akan terasa kental saat memasuki ruangan toko. Pajangan foto-foto hitam putih yang menggambarkan kota Malang masa lampau berjajar rapi di setiap dinding. Kursi antik rotan yang rendah mengelilingi sebuah meja bundar juga menghias interior ruang makan. Meja-kursi ini cocok sebagai tempat minum teh atau kue sambil mengobrol akrab dengan teman-teman. Jika Anda ingin "makan besar" pilihlah meja persegi yang berkapasitas lebih besar.

Usai duduk, segera pesan makanan dan minuman favorit Anda. Menu andalannya ada aneka es tradisional dan es krim, steak, cake & tart, serta aneka kue kering tempo dulu. Yang Istimewa di sini adalah es krim Tutti frutti Cassata, dalam bahasa Italia tutti frutti artinya semuanya terbuat dari buah-buahan. Adapula es krim unik, Sparkling Delight, yaitu es krim buah koktil yang disajikan dengan kembang api yang menyala. Woww.. bener-bener unik!!

Toko Oen tidak memakai bahan kimia. Semua dibuat dengan cita rasa alami. Mau yang seger-seger ? Cobalah es sirop, es kolang-kaling, es dawet selasih atau es campur harganya Rp7 ribu sampai Rp10 ribu. Kue-kue kering seperti nastar, kastengel, lidah kucing, amandel, Krantjes juga tampak berjajar rapi di dalam toples. Kue ini dijual per ons mulai Rp22 ribu. Tak ada salahnya kan menyempatkan diri menjajal aneka kue kering ini, bisa sebagai oleh-oleh atau sekedar kenang-kenangan saat Anda berkunjung ke toko kue legendaris ini. (kpl/dty)

Sumber

Tags
Toko oen,sejarah toko oen,toko oen malang, toko tempoe doeloe,es krim toko oen,es krim bahan alami, toko oen tempat nostalgia warga belanda.

Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

0 comments: on "Toko Oen : Warung Nostalgia Warga Belanda"

Post a Comment