Thursday, October 13, 2011

Tambak organik tingkatkan panen

Tambak organik tingkatkan panen, budidaya tambak ikan dan udang secara organik semakin banyak diterapkan para petambak Sidoarjo. Iwan Hamzah, warga Kelurahan Pucang Anom, Kecamatan Sidoarjo, misalnya, mengandalkan pakan alami dari tumbuhan, memakai pupuk kompos dan cairan pro biotik, semacam bakteri yang menguntungkan. Bahan ini bisa dibeli atau membuatnya.

Jika beli pro biotik bikinan pabrik, butuh biaya sekitar Rp 16 juta, mulai masa tebar hingga panen. Namun jika meracik sendiri, cukup keluar ongkos Rp 650.000. Tambak organik memang menghindari pakan bikinan pabrik. “Mudah dan sederhana,” ucap Iwan Hamzah di tambak organiknya, Dusun Kepetingan, Desa Sawohan, Kecamatan Buduran, Rabu (28/9/2011).

Untuk meningkatkan kualitas air, tambak organik dilengkapi bio filter, saluran penyaring air dari tanaman mangrove, batu apung dan batu kali. Saluran itu ditata zig-zag agar air sungai tak langsung mengalir ke lahan tambak. “Air mengendap dulu karena tertahan mangrove, batu apung dan batu kali itu,” ucapnya.

Jika bertambak tradisional, lahan 1 hektare hanya menghasilkan 10 kg udang windu, dengan masa panen tiga bulan sekali. Jika bertambak organik, hasilnya menjadi 80 kg. Iwan bertambak organik sejak 2000 karena mulai 1992 kerap gagal panen akibat serangan white spot, virus yang disebut-sebut dampak dari pemakaian pertambakan intensif.

Sumber
Tags
tambak organik, cara membuat tambak organik, tambak ikan organik, tambak udang organik, tambak tradisional.
Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

0 comments: on "Tambak organik tingkatkan panen"

Post a Comment