Thursday, October 13, 2011

Omset mengkilap dari bisnis Perhiasan perak

Omset mengkilap dari bisnis Perhiasan perak , Perhiasan perak kini melejit. Sepintas, perhiasan jenis ini memang mirip dengan perhiasan emas putih. Harganya yang jauh lebih murah, apalagi di saat harga emas terus meningkat, menjadikan perhiasan putih mengkilap ini menjadi alternatif pilihan.

Salah satu yang merasakan kondisi ini adalah Mochammad Musa. Produsen perhiasan perak asal Sidoarjo ini secara rutin memasok produknya ke sejumlah toko seni di Jogjakarta dan Bali, selain mengisi empat outlet miliknya. Kunci kesuksesannya, selalu kreatis melahirkan desain baru.

Ya, pria 46 tahun ini telah banyak memasok perhiasan perak di kawasan Kotagede Jogjakarta, atau Sukowati, Legian, serta pusat toko seni di Bali. Dengan bendera MS Silver, Musa memulai usaha itu sejak tahun 2002 lalu.

Tak mudah memang bagi Musa bisa sukses seperti sekarang ini. Setelah lulus SMA, ia tak bisa melanjutkan kuliah seperti teman-temannya. Kondisi ekonomi keluarga, dimana sang ayah hanya seorang sopir angkutan umum dan ibu yang berjualan martabak.

Itu memaksanya harus mencari pekerjaan. Awalnya ia rela menjadi tenaga penjual di sebuah toko elektronik, tak berapa lama ia keluar dan memilih menjadi agen asuransi di Sidoarjo. Namun karena tak puas hanya di Sidoarjo, akhirnya ia memutuskan untuk merantau ke Jakarta.

Di ibukota, Musa bekerja sebagai sales beragam barang hingga berpindah-pindah ke Magelang dan Jogjakarta. Namun entah kenapa sekitar tahun 2000 ia memutuskan kembali ke Sidoarjo dan membantu ibunya berjualan martabak. Sayangnya, ia tak bertahan lama atau hanya 1,5 tahun saja bergelut di usaha kuliner itu.

Lepas dari jualan martabak, ia mencoba masuk di bisnis perhiasan perak. Ini didasari oleh banyaknya perajin perhiasan perak di wilayah Sidoarjo hingga Pasuruan yang memiliki produk cukup bagus, hanya saja tak bisa memasarkan sendiri produknya.

“Saya ingin membawa produk perhiasan perak ini ke pasar di luar Jatim, seperti Jakarta, Bandung, Bali, atau Jogjakarta,” ungkap Musa, ditemui di workshop-nya di kawasan Perumahan Bumi Citra Fajar Sidoarjo.

Ia pun memulai usaha itu dengan mengeluarkan duit sekitar Rp 6 juta untuk membeli bahan baku dan meminta para perajin untuk membuatkan perhiasan dengan desain bagus. Dengan bekal ilmu menjual yang ia miliki pada pekerjaan sebelumnya, Musa merasa enjoy, meski harus menghadapi cercaan pembeli. Namun itu membuatnya berhasil meyakinkan pembeli, yang kebanyakan retailer, menjual lagi produk ke konsumen.

“Prinsip saya, lebih baik memasok ke banyak tempat, sehingga ketika ada satu yang tutup, masih ada banyak pembeli lainnya. Benar pula, saat Bali dihantam Bom Bali I dan II dimana pasar stagnan selama beberapa bulan, saya masih bisa memasok ke Jogjakarta dan kota lain,” ulas dia.

Meski tidak secara langsung ia sendiri yang melakukan, sebetulnya produk Musa sudah merambah beberapa Negara, seperti Amerika Serikat, Australia, hingga Eropa. Hanya saja melalui retailer di Bali. Ia memang pernah mencoba menawarkan produknya secara langsung saat mengikuti pameran bersama PT Pertamina (Persero), BUMN yang membinanya di Hongkong pada 2009.

“Namun saat itu saya belum memiliki media di internet. Jadi pengunjung hanya bisa meihat produk saya melalui brosur dan tak ada tindak lanjut,” sebutnya.

Meski demikian, dari tahun ke tahun, peminat perhiasan perak Musa terus bertambah. Ia memang pintar mendesain dan memadukan perhiasan dengan bebatuan. Pria ini membagi desain perhiasan karyanya ke dalam dua jenis, yakni modern dan etnik.

Dengan harga jual mulai Rp 75.000 hingga Rp 2,5 jutaan per piece, Musa rata-rata menghabiskan bahan baku perak hingga 20 kilogram per bulan. Omzetnya, untuk penjualan dari empat outletnya di Surabaya, Sidoarjo dan Malang, rata-rata mencapai Rp 25 juta per bulan. Penjualan terbesar justru dari penjualan di toko-toko perhiasan, yang rata-rata Rp 200-250 juta per bulan.

“Dengan omzet sebesar itu saya mampu menghidupi 4 orang tenaga produksi, 13 orang tenaga penjual, dan 6 orang pekerja yang saya sub kan di rumah-rumah,” ungkap Musa.

Soal pasar perhiasan, ia mengaku, saat ini sedang lesu. Alasannya, di tengah kian mahalnya harga perhiasan emas, banyak industri perhiasan yang ikut bermain di perhiasan berbahan perak. Selain itu, krisis global khususnya yang melanda AS membuat pasar perhiasan lesu. “Itu kian menggencet penjualan kami para UKM,” ulasnya.

Menghadapi kondisi ini, Musa berusaha mengoptimalkan pasar lokal dan hanya mengerjakan produk sesuai permintaan. Ia mencontohkan, awal tahun ini pihaknya mengembangkan pasar bekerjasama dengan kalangan pabrikan dan pemain perhiasan dan batu-batuan di Kalimantan, seperti Balikpapan, Martapura, hingga Banjarmasin.

“Yang terpenting adalah terus menggali potensi dan menciptakan desain-desain baru yang diminati konsumen,” pungkasnya.

Agar Awet, Jaga di Tempat Dingin

Di tengah kian mahalnya harga emas, perhiasan perak menjadi salah satu jenis yang banyak diburu dan dikoleksi masyarakat. Perlu dietahui, hampir semua perhiasan perak sejatinya adalah perak murni yang telah dicampur dengan metal lain (biasanya tembaga), yang merupakan logam yang lebih kuat, namun cenderung akan memudar apabila tidak dirawat dengan baik.

Ada satu tip dari Musa, bahwa untuk menjaga perhiasan perak agar terawat, tetaplah menjaga perhiasan dalam keadaan dingin, bisa juga diletakkan di tempat yang kering dalam kain atau tas yang mampu menangkal pemudaran perak. Kain atau tas jenis ini memperlambat proses pemudaran dan menjaga perhiasan dari gesekan dengan sesuatu yang keras di sekelilingnya yang dapat menyebabkan lecet.

Untuk menghindari kerusakan, hindarkan perhiasan perak bersentuhan dengan zat kimia rumah tangga, seperti zat pemutih atau amonia, atau saat berenang dalam air dengan desinfektan chlorine. Jika ingin perhiasan peraknya selalu cerah dan berkilau, bisa membersihkan dengan deterjen bebas fosfat. Yang terpenting bagi kolektor adalah selalu melakukan pengawasan terhadap pemakaian perhiasan perak.

Sumber
perhiasan perak, bisnis perhiasan perak, usaha perhiasan perak, kerajinan perak, desain perhiasan perak.
Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

0 comments: on "Omset mengkilap dari bisnis Perhiasan perak"

Post a Comment