Eksplorasi ruang angkasa tetap menjadi prioritas bagi Rusia, kata Presiden Dimitri Mevdedev, ketika negaranya memperingati 50 tahun misi pertama manusia ke orbit Bumi
”Kita [bangsa] pertama ke ruang angkasa, kita mencatat banyak prestasi, kita tidak ingin kehilangan keunggulan kita,” kata presiden Medvedev.
Peringatan ulangtahun ke-50 misi kosmonot Rusia juga ditandai dengan tembakan meriam 50 kali di Kremlin hari Selasa (12/4).
Setengah abad lalu, kosmonot Soviet, Yuri Gagarin, menyelesaikan satu kali putaran misi ke orbit bumi dengan wahana angkasa luar, Vostok.
Keberhasilan misi Gagarin pada tahun 1961 itu menepis ketakutan bahwa manusia tidak akan bisa bertahan di angkasa.
Sejak saat itu, lebih dari 500 orang telah menyusul ke orbit. Prestasi Yuri Gagarin mengantar dia menjadi bintang internasional, sampai dia meninggal dalam kecelakaan pesawat pada tahun 1968.
Dalam komunikasi melalui saluran video dengan kru Stasiun Angkasa Internasional (ISS) untuk mengenang keberhasilan Gagarin, Medvedev mengatakan Rusia akan terus mencurahkan sumber daya untuk eksplorasi angkasa.
Medvedev sebelumnya menyatakan penerbangan angkasa luar Gagarin merupakan peristiwa “revolusioner” yang mengubah dunia.
Sebelum Gagarin, tidak seorang pun yakin manusia bisa tahan menghadapi kondisi angkasa luar, kata wartawan BBC Steve Rosenberg di Moskow.
Beberapa orang yakin keadaan tanpa bobot akan memicu kegilaan, dan kekuatan gravitasi pada saat wahana angkasa luar lepas landas dan masuk kembali ke atmosfir bumi akan meremukkan tubuh manusia, dan dan ada kekhawatiran soal dampak radiasi.
Namun, ketika wajah dan suara Gagarin disiarkan ke bumi dari angkasa, dunia menyaksikan bahwa alam semesta tidak perlu ditakutkan, tapi justru perlu dijelajahi, kata wartawan kami.
Pada 12 April 1961, diiringi pekik ”Ayo kita berangkat!”, Yuri Gagarin berangkat untuk mengadakan perjalanan angkasa selama 108 menit dalam kapsul kecil seluas 2 meter, sebelum kemudian dilontarkan dari kapsul dan diturunkan dengan parasut ke sebuah lapangan di bagian tengah Rusia.
“Momen paling emosional terjadi ketika kami mendengar dia berjalan dan melambaikan; lengan dan kakinya utuh. Kami sadari dalam satu kali lihat bahwa lima atau enam tahun kerja keras kami telah membuahkan hasil, dan kami telah mencapai sesuatu yang sangat besar,” kata kosmonot veteran, Georgy Grechko, kini berusia 79 tahun, yang bekerja sebagai teknisi di kapsul angkasa luar yang mengangkut Gagarin.
Amerika Serikat menyusul keberhasilan Uni Soviet 10 bulan kemudian, ketika astronotnya, John Glenn menyelesaikan penerbangan ke orbit pertama bagi bangsa Amerika.
Tidak seperti pada masa Gagarin, angkasa luar kini tidak lagi didominasi oleh dua negara adidaya, kata wartawan kami.
Kini, selain Rusia dan Amerika, ada tiga pemain penting lain di angkasa luar, yaitu Eropa, Cina dan India. Masing-masing memiliki program sendiri dan visi masing-masing di bidang penjelajahan angkasa luar.
”Kita [bangsa] pertama ke ruang angkasa, kita mencatat banyak prestasi, kita tidak ingin kehilangan keunggulan kita,” kata presiden Medvedev.
Peringatan ulangtahun ke-50 misi kosmonot Rusia juga ditandai dengan tembakan meriam 50 kali di Kremlin hari Selasa (12/4).
Setengah abad lalu, kosmonot Soviet, Yuri Gagarin, menyelesaikan satu kali putaran misi ke orbit bumi dengan wahana angkasa luar, Vostok.
Keberhasilan misi Gagarin pada tahun 1961 itu menepis ketakutan bahwa manusia tidak akan bisa bertahan di angkasa.
Sejak saat itu, lebih dari 500 orang telah menyusul ke orbit. Prestasi Yuri Gagarin mengantar dia menjadi bintang internasional, sampai dia meninggal dalam kecelakaan pesawat pada tahun 1968.
Dalam komunikasi melalui saluran video dengan kru Stasiun Angkasa Internasional (ISS) untuk mengenang keberhasilan Gagarin, Medvedev mengatakan Rusia akan terus mencurahkan sumber daya untuk eksplorasi angkasa.
Medvedev sebelumnya menyatakan penerbangan angkasa luar Gagarin merupakan peristiwa “revolusioner” yang mengubah dunia.
Sebelum Gagarin, tidak seorang pun yakin manusia bisa tahan menghadapi kondisi angkasa luar, kata wartawan BBC Steve Rosenberg di Moskow.
Beberapa orang yakin keadaan tanpa bobot akan memicu kegilaan, dan kekuatan gravitasi pada saat wahana angkasa luar lepas landas dan masuk kembali ke atmosfir bumi akan meremukkan tubuh manusia, dan dan ada kekhawatiran soal dampak radiasi.
Namun, ketika wajah dan suara Gagarin disiarkan ke bumi dari angkasa, dunia menyaksikan bahwa alam semesta tidak perlu ditakutkan, tapi justru perlu dijelajahi, kata wartawan kami.
Pada 12 April 1961, diiringi pekik ”Ayo kita berangkat!”, Yuri Gagarin berangkat untuk mengadakan perjalanan angkasa selama 108 menit dalam kapsul kecil seluas 2 meter, sebelum kemudian dilontarkan dari kapsul dan diturunkan dengan parasut ke sebuah lapangan di bagian tengah Rusia.
“Momen paling emosional terjadi ketika kami mendengar dia berjalan dan melambaikan; lengan dan kakinya utuh. Kami sadari dalam satu kali lihat bahwa lima atau enam tahun kerja keras kami telah membuahkan hasil, dan kami telah mencapai sesuatu yang sangat besar,” kata kosmonot veteran, Georgy Grechko, kini berusia 79 tahun, yang bekerja sebagai teknisi di kapsul angkasa luar yang mengangkut Gagarin.
Amerika Serikat menyusul keberhasilan Uni Soviet 10 bulan kemudian, ketika astronotnya, John Glenn menyelesaikan penerbangan ke orbit pertama bagi bangsa Amerika.
Tidak seperti pada masa Gagarin, angkasa luar kini tidak lagi didominasi oleh dua negara adidaya, kata wartawan kami.
Kini, selain Rusia dan Amerika, ada tiga pemain penting lain di angkasa luar, yaitu Eropa, Cina dan India. Masing-masing memiliki program sendiri dan visi masing-masing di bidang penjelajahan angkasa luar.
sumber
Tags
Mengenang 50 tahun misi Gagarin, misi Gagarin, misi luar angkasa Gagarin, Peringatan ulangtahun ke 50 misi kosmonot Rusia, perjalanan angkasa selama 108 menit, program astronot, atronot rusia Yuri Gagarin.
0 comments: on "Mengenang 50 tahun misi Gagarin"
Post a Comment