Bau mulut (halitosis), atau aroma mulut yang kurang sedap tidak jarang menjauhkan kita dari pergaulan. Akhirnya membuat kepercayaan diri berkurang bahkan hilang. Tapi anehnya sebagian besar yang memiliki bau mulut tidak tahu ia mempunyai bau mulut (halitosis).
Mereka baru tahu ketika semua orang tiba-tiba pergi saat ia datang, dengan refleks menutup hidung ketika ia tiba dalam suatu pertemuan, dan diberitahu oleh rekan-rekan dekatnya kalau ia punya bau mulut (halitosis). Kita tentu tidak ingin mempunyai gangguan mulut ini kan. Nah, jika tidak ingin terkena gangguan ini maka Anda sebaiknya mengetahui penyebab gangguan mulut ini.
Bau mulut/halitosis atau bad breath disebabkan oleh berbagai macam faktor di antaranya yaitu:
1. Bakteri yang menutupi lidah dan gusi dan mengeluarkan aroma gas kimiawi yang tidak sedap.
2. Sisa-sisa makanan yang terperangkap di antara gigi dan lidah juga dapat menimbulkan bau. Karena sisa-sisa makanan yang tidak dikeluarkan ini nantinya akan membusuk selain itu juga dapat mempercepat pertumbuhan bakteri dalam rongga mulut, sehingga mutlak diperlukan penyikatan gigi yang rutin untuk menjaga agar napas Anda tetap segar.
3. Makanan yang dikonsumsi juga mempengaruhi bau mulut Anda. Makanan dan minuman seperti bawang putih, keju, jus orange dan soda dapat meyebabkan bau mulut.
3. Penyakit (masalah) kesehatan yang lain dapat menyebabkan bau mulut, misalnya disebabkan oleh gejala mulut kering (dry mouth) atau bisa disebut xerostomia dimana mulut kekurangan suplai aliran saliva (ludah) sehingga efeknya mulut mengalami kering dari ludah. Hal ini memicu bakteri lebih cepat berkembang sehingga menyebabkan bau. Kondisi gangguan kesehatan yang lainnya seperti infeksi tenggorokan, hidung atau paru-paru, sinusitis, bronkhitis, diabetes, atau gangguan kerja hati dan ginjal dapat juga menyebabkan bau mulut.
Menurut beberapa daftar acuan disebutkan bahwa faktor penyebab bau mulut secara garis besar dapat dibagi ke dalam dua bagian yaitu dipengaruhi oleh faktor medis dan faktor gigi. Karena faktor medis, seperti infeksi sinus, infeksi tonsilar atau tonsilolitis, penyakit paru-paru, penyakit ginjal, penyakit liver, kelainan darah, diabetes, menstruasi, karsinoma, makanan-makanan tertentu, dan pemberian suplai vitamin yang berlebihan.
Sementara karena faktor gigi, seperti lubang (karies) gigi yang telah meluas, penyakit jaringan pendukung gigi, (penyakit periodontal), infeksi rongga mulut misalnya (abses), kanker rongga mulut, kondisi mulut kering atau xerostomia, alergi, terdapat gigi impaksi, penggunaan gigi tiruan, perkembangan jenis bakteri menjadi negatif anaerob, merokok, konsumsi alkohol, penggunan obat-obatan (paraldehid, triamterene dan inhaled anestetik, suntikan insulin). (pusdat/net)
Mereka baru tahu ketika semua orang tiba-tiba pergi saat ia datang, dengan refleks menutup hidung ketika ia tiba dalam suatu pertemuan, dan diberitahu oleh rekan-rekan dekatnya kalau ia punya bau mulut (halitosis). Kita tentu tidak ingin mempunyai gangguan mulut ini kan. Nah, jika tidak ingin terkena gangguan ini maka Anda sebaiknya mengetahui penyebab gangguan mulut ini.
Bau mulut/halitosis atau bad breath disebabkan oleh berbagai macam faktor di antaranya yaitu:
1. Bakteri yang menutupi lidah dan gusi dan mengeluarkan aroma gas kimiawi yang tidak sedap.
2. Sisa-sisa makanan yang terperangkap di antara gigi dan lidah juga dapat menimbulkan bau. Karena sisa-sisa makanan yang tidak dikeluarkan ini nantinya akan membusuk selain itu juga dapat mempercepat pertumbuhan bakteri dalam rongga mulut, sehingga mutlak diperlukan penyikatan gigi yang rutin untuk menjaga agar napas Anda tetap segar.
3. Makanan yang dikonsumsi juga mempengaruhi bau mulut Anda. Makanan dan minuman seperti bawang putih, keju, jus orange dan soda dapat meyebabkan bau mulut.
3. Penyakit (masalah) kesehatan yang lain dapat menyebabkan bau mulut, misalnya disebabkan oleh gejala mulut kering (dry mouth) atau bisa disebut xerostomia dimana mulut kekurangan suplai aliran saliva (ludah) sehingga efeknya mulut mengalami kering dari ludah. Hal ini memicu bakteri lebih cepat berkembang sehingga menyebabkan bau. Kondisi gangguan kesehatan yang lainnya seperti infeksi tenggorokan, hidung atau paru-paru, sinusitis, bronkhitis, diabetes, atau gangguan kerja hati dan ginjal dapat juga menyebabkan bau mulut.
Menurut beberapa daftar acuan disebutkan bahwa faktor penyebab bau mulut secara garis besar dapat dibagi ke dalam dua bagian yaitu dipengaruhi oleh faktor medis dan faktor gigi. Karena faktor medis, seperti infeksi sinus, infeksi tonsilar atau tonsilolitis, penyakit paru-paru, penyakit ginjal, penyakit liver, kelainan darah, diabetes, menstruasi, karsinoma, makanan-makanan tertentu, dan pemberian suplai vitamin yang berlebihan.
Sementara karena faktor gigi, seperti lubang (karies) gigi yang telah meluas, penyakit jaringan pendukung gigi, (penyakit periodontal), infeksi rongga mulut misalnya (abses), kanker rongga mulut, kondisi mulut kering atau xerostomia, alergi, terdapat gigi impaksi, penggunaan gigi tiruan, perkembangan jenis bakteri menjadi negatif anaerob, merokok, konsumsi alkohol, penggunan obat-obatan (paraldehid, triamterene dan inhaled anestetik, suntikan insulin). (pusdat/net)
Tags
bau mulut, tentang bau mulut, penyebab bau mulut, gigi berlubang, penyakit periodontal, kanker rongga mulut, infeksi rongga mulut, gigi impaksi.
0 comments: on "Bau Mulut Tanda Terserang Penyakit"
Post a Comment