Sebenarnya rumah yang menjadi tempat usaha bukan tren baru karena sejak zaman dulu usaha rumahan seperti toko kelontong, penjahit, atau warung makan sudah banyak dilakukan. Yang membedakan, saat ini mereka yang tinggal di kawasan perumahan juga melakukan upaya untuk menampung semangat berwirausaha yang sedang mewabah.
Jika dulu orang membuka warung peracangan asal-asalan, dengan membuat bangunan kecil yang ditempelkan begitu saja di teras rumah, sekarang tidak lagi. Bukankah ketika banyak orang memilih perumahan yang relatif lebih teratur, mereka juga menginginkan ruang untuk usaha juga sama menariknya dengan fasad rumah.
Usaha yang dibuka di rumah pun tidak sebatas peracangan alias toko kelontong. Butik, praktik dokter, praktik bidan, les privat, hingga tempat makan yang nyaman. Tempat les musik yang dimiliki Andre Indrianto di Sidoarjo Barat, dikemas nyaman supaya anak-anak yang datang merasa gembira. Papan namanya dibuat meriah. Berbeda dengan warnet yang mulai bersaing di kawasan yang sama. Warnet dengan fasad minimalis didatangi anak muda. Begitu juga tempat makan.
Membidik pasar menengah dan atas, tempat makan pun harus bersolek. “Sekarang orang yang membuka usaha mulai memperhitungkan kenyamanan selain makanan yang enak,” kata Agus Budiman, arsitek. “Orang membutuhkan tempat yang pantas dan nyaman untuk menikmati makanan sambil ngobrol santai. Karena biasanya agak lama di dalam, maka harus dipikirkan juga tempat parkir agar orang tidak memikirkan kendaraannya yang ujung-ujungnya membuat acara makan tidak menyenangkan.”
Lahan parkir itu harus disesuaikan dengan kebutuhan. Jika warnet yang dikelola membidik anak muda, maka tempat parkir sepeda motorlah yang diperlukan. Jika membidik keluarga untuk usaha tempat makan, lahan untuk mobil harus diperhitungkan.
“Tempat parkir itu sangat diperlukan oleh mereka yang ingin membuka butik atau praktik dokter di rumah. Orang yang datang tidak seperti mereka yang ingin membeli minyak goreng dan setelah itu langsung pulang. Mereka yang datang ke butik adalah calon pelanggan yang meluangkan waktu. Sebelum menentukan membeli atau tidak, orang akan memilih, bertanya, mencoba, memilih lagi, menawar, dan sebagainya. Tentu itu membutuhkan waktu. Supaya dia merasa nyaman, urusan parkir harus aman,” tambah Agus.
Membagi Wilayah
Harus ada pembagian jelas antara wilayah usaha dan tempat tinggal. Rumah tinggal adalah sebuah ruang bersama bagi sebuah keluarga yang memerlukan unsur privasi, kenyamanan dan keakraban. Kedua wilayah ini harus memiliki batasan yang tegas untuk menjaga privasi kepentingan masing-masing. Meski harus dipisahkan fungsinya, tetap harus ada area transisi yang menyatukan ruang usaha dengan rumah.
Jika ingin memasang spanduk, baliho, atau papan nama, perhitungkan tampilan rumah agar tidak rusak gara-gara baliho. Yang tidak kalah penting adalah faktor lingkungan. Pastikan usaha yang dibuat di rumah tidak mengganggu kenyamanan tetangga baik karena parkir kendaraan maupun keributan yang dihasilkan. Supaya usaha tetap aman, jangan lupa menyelesaikan perizinan.
Karena menggunakan sebagian ruangan di rumah, tempat usaha rumahan ini biasanya tidak luas. Supaya tetap nyaman meski ukuran ruangan terbatas, atas dengan pemakaian warna tepat untuk dinding. Warna cerah membuat ruangan berkesan lebih lega, lebih luas. Jika ingin memakai warna gelap kesayangan, aplikasikan saja pada interior, misalnya sarung bantal, taplak, atau kursi.
Pemakaian lampu dengan efek tertentu terbukti membuat pelanggan nyaman. Butik kecil dengan lampu bersorot kuning membuat suasana hangat dan akrab. Sebagai cara paling mudah yang dilakukan untuk ‘meluaskan’ ruangan adalah dengan memasang cermin lebar. Cermin membuat ruangan seolah-olah dua kali lipat lebih luas.
Perabot yang dipilih sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan. Jika ruangan kecil, tidak perlu memasang sofa sebagai tempat tunggu karena akan menghabiskan tempat. Kursi bulat kecil-kecil dengan sandaran nyaman sudah cukup.
Tags
membangun rumah sekaligus tempat usaha, tip membangun rumah dan tempat usaha, rumah di jadikan tempat usaha, membangun rumah dan tempat usaha, rumah menjadi tempat usaha.
0 comments: on "Membangun rumah sekaligus tempat usaha"
Post a Comment