Delapan Kesalahan Saat Membeli Rumah,
Membeli sebuah rumah adalah proses yang cukup rumit karena melibatkan perasaan kita terhadap sebuah hunian yang akan kita tinggali tersebut. Jika anda tidak bisa mengesampingkan emosi, anda bisa terjebak dalam kesalahan yang biasa dilakukan orang dalam membeli rumah.
Membeli rumah yang tepat tidak bisa menggunakan perasaan saja, tentu anda ingin rumah yang nyaman dan aman, tetapi bukan berarti harus mengesampingkan akal sehat dan pikiran rasional anda. Apakah anda ingin tinggal di rumah yang nyaman dan aman, tetapi harganya jauh di atas kemampuan anda?
Itulah kenapa sangat penting anda mengesampingkan emosi dalam perburuan rumah, sehingga anda bisa mengambil keputusan dengan masuk akal dan serasional mungkin
Seperti dilansir dari investopedia, Rabu (13/12/2011), terdapat delapan kesalahan yang umumnya dilakukan orang saat membeli rumah. Dengan menghindari kesalahan ini, anda bisa menemukan rumah impian dengan mudah.
Kesalahan 1: Jatuh cinta kepada rumah yang harganya lebih mahal dari kemampuan
Sekali anda jatuh cinta pada sebuah rumah, susah sekali melupakannya. Anda akan terus membayangkan betapa indahnya menjalani hidup di rumah tersebut, ditambah adanya pagar tanaman, bak mandi air panas, peralatan dapur modern dan lain lain.
Akan tetapi, jika anda tidak atai belum mampu membeli rumah seperti itu, anda hanya akan menyakiti diri sendiri hanya dengan membayangkannya. Untuk menghindari khayalan seperti ini, sebaiknya sejak awal mulai mencari rumah yang harganya tidak jauh-jauh dari kemampuan dompet anda.
Mulailah dengan rumah-rumah yang sangat murah, jika akhirnya anda kurang puas akan rumah-rumah seperti ini anda bisa sedikit menaikkan standarnya. Setelah anda menemukan rumah yang pas, tidak perlu mencari yang lebih mahal lagi.
Harus anda ingat, ketika anda membeli sebuah rumah Rp 10 juta lebih mahal, bukan saja harganya yang membutuhkan uang lebih, tetapi juga ada pengeluaran ekstra seperti bunga cicilan per bulan. Jika anda punya uang lebih seperti itu, lebih baik dananya dialihkan ke keperluan lain.
Kesalahan 2: Berasumsi tidak ada lagi rumah yang lebih baik
Kecuali anda orang kaya yang mencari rumah mewah, kemungkinan untuk mendapatkan rumah impian memang sangat kecil. Tapi, bukan berarti tidak ada rumah yang lebih baik lagi di luar sana. Jangan terjebak dengan asumsi bahwa rumah yang anda temui adalah yang paling sempurna.
Jika anda sudah punya daftar rumah yang akan dibeli, salah satunya pasti ada yang sesuai dengan selera. Jika memang rumah yang anda beli belum sesuai keinginan, anda bisa melakukan sedikit renovasi sebelum pindah ke rumah tersebut. Berhati-hatilah dalam memilih rumah, jangan tergesa-gesa, supaya anda bisa mendapatkan rumah impian anda.
Kesalahan 3: Putus asa
Ketika anda sudah menghabiskan banyak waktu berusaha mendapatkan rumah yang tepat, tapi belum juga ketemu, atau bahkan lebih buruknya lagi, anda sudah menemukan rumah itu tapi harganya jauh diatas kemampuan finansial. Hal seperti ini bisa membuat anda putus asa.
Jika sudah putus asa, biasanya orang akan langsung membeli rumah lain yang tersedia, meski dalam hatinya tidak terlalu menyukai rumah tersebut. Anda jangan terjebak dalam situasi seperti ini, karena tinggal di rumah yang tidak anda sukai akan berujung kepada banyak masalah.
Ada kemungkinan anda tidak akan betah tinggal lama di rumah tersebut, dan begitu punya dana yang cukup, anda pasti ingin pindah ke rumah baru, dan ini menjadi pemborosan. Ada baiknya jika anda menunggu sedikit lebih lama demi rumah idaman, daripada tergesa-gesa mengambil rumah yang ada karena putus asa.
Kesalahan 4: Mengabaikan kelemahan-kelemahan kecil
Setelah membahas tiga kesalahan di atas, anda biasanya mengabaikan kekurangan-kekurangan kecil yang ada di rumah atau bagian dari rumah tersebut. Sebaiknya anda perhatikan detail rumah anda ini, apakah ada kekurangan yang bisa diperbaiki atau tidak, apakah biaya perbaikan mahal atau tidak.
Pertimbangkan hal ini sebelum anda berkomitmen membeli rumah. Jika memang ternyata kelemahan-kelemahan ini akan merepotkan dan butuh biaya tinggi, sebaiknya anda mencari rumah lain saja. Tak perlu khawatir, masih banyak rumah diproduksi setiap bulannya.
Kesalahan 5: Terlalu percaya diri bisa memperbaiki rumah sendiri
Jika rumah baru anda perlu perbaikan atau renovasi, janganlah terlalu percaya diri untuk melakukan renovasi sendirian. Jangan sampai anda terlalu pede dan membeli peralatan renovasi setelah mau memulai baru anda sadari ternyata tidak semudah itu, akhirnya terpaksa menyewa profesional. Hal seperti ini akan membuang waktu dan uang anda. Jika dari awal anda memutuskan untuk menyewa ahli untuk renovasi, biayanya tidak akan terlalu tinggi.
Kesalahan 6: Terlalu cepat menawar
Dalam situasi pasar yang sedang tinggi, yaitu saat permintan rumah tinggi sementara pasokan minim, mungkin anda tidak perlu banyak tawar-menawar dan segera ambil rumah impian anda. Akan tetapi, dengan cara itu anda harus bisa mengambil keputusan dengan cepat sekaligus merasa rumah tersebut adalah tepat untuk anda.
Jangan abaikan poin-poin penting, seperti memastikan lingkungannya aman di malam dan siang hari, bisa juga menyelidiki masalah kebisingan seperti rel kereta terdekat. Jika memang harus mengambil keputusan dengan cepat, setidaknya anda bisa minta waktu satu malam untuk memikirkan keputusan tersebut.
Bagaimana anda tidur semalam dan perasaan anda saat bangun pagi untuk membeli rumah tersebut bisa menjadi pertimbangan. Mengambil waktu satu hari juga sudah lebih dari cukup untuk melakukan riset terhadap harga pasaran rumah tersebut.
Kesalahan 7: Tergesa-gesa dalam mengambil keputusan
Memang cukup sulit untuk memastikan anda mengambil keputusan yang seimbang tapi menyita terlalu banyak waktu. Kehilangan rumah yang sudah siap anda beli karena tawaran orang lain lebih menggiurkan bisa memilukan.
Tapi bukan berarti anda harus tergesa-gesa juga untuk mengambil keputusan. Semakin banyak waktu dan energi yang anda keluarkan untuk mencari rumah, biasanya hasilnya lebih memuaskan. Anda tidak perlu terus-terusan berkonsentrasi dalam mencari rumah idaman anda sampai lupa pada pekerjaan sendiri. Padahal pekerjaan anda lebih penting, karena sumber dana cicilan rumah tersebut nantinya berasal dari penghasilan anda.
Kesalahan 8: Membayar lebih tinggi dari harga pasaran
Jika anda sudah menemukan rumah pilihan tapi ternyata banyak orang yang berminat, anda bisa dengan mudah terjebak dalam perang harga, atau mencoba menghindari perang harga dengan menawar sangat tinggi sejak awal. Ada beberapa masalah dari masalah ini.
Pertama, tentu saja, anda akan membayar lebih tinggi dari harga pasar yang diikuti dengan cicilan dan bunga yang lebih besar lagi. Akhirnya, anda harus mengeluarkan uang lebih besar dari budget yang sudah disiapkan.
Kedua, jika nanti anda berniat menjual rumah tersebut, harganya akan jauh lebih rendah karena dari awal sudah terlalu tinggi di atas rata-rata harga pasar. Sebaiknya, anda pastikan kisaran harga rumah tersebut yang masuk akal, dengan melihat lokasi dan rumah-rumah lain sekitarnya.
Kesimpulan:
Memang sangat normal jika emosi kita selalu ikut serta dalam penilaian sebuah rumah. Tapi, membeli rumah adalah sebuah keputusan yang besar, itulah kenapa akal sehat dan pikiran rasional kita harus dilibatkan supaya anda tidak membuat keputusan yang salah. Jangan terburu-buru, pastikan emosi tidak terlalu mendominasi, sehingga keputusan membeli rumah cukup masuk akal bagi perasaan dan keuangan anda.